• manfaat hujan yang Allah turunkan kepada kita

    Allah berfirman dalam
    surat Nuh:
    "Mohonlah ampun kepada
    Tuhanmu, sesungguhnya
    Dia adalah Maha
    Pengampun,niscaya Dia
    akan mengirimkan hujan
    kepadamu dengan
    lebat,dan membanyakkan
    harta dan anak-anakmu
    dan mengadakan
    untukmu kebun-kebun
    dan mengadakan(pula di
    dalamnya) untukmu
    sungai-
    sungai." (Nuh:10-12) Ketika
    Allah memberikan hujan
    sebagai ganjaran dari
    permohonan ampun kita
    padaNya. Apakah layak
    jika kita membenci hujan?
    menyalahkan hujan?
    Bahkan marah pada
    hujan ??? . Ilmu kita
    tidaklah dapat
    menjangkau banyak hal
    yang terkait kehendak
    Allah. Terkadang akal dan
    logika mempermainkan
    kita dalam memahami
    ayat-ayatNya.Lupakah kita
    bahwa tanpa adanya
    hujan betapa panasnya
    bumi saat kita bertebaran
    mencari rejeki disiang
    hari, para petani menatapi
    sawahnya yang kering,
    pepohonan mengering
    menunggu ajal,
    Wadukpun kekurangan
    tenaga untuk
    membangkitkan listrik.
    Turunnya hujan
    merupakan rejeki bagi
    para petani yang
    tanamannya kekeringan,
    para peternak yang
    hewan peliharaannya
    kehausan, oleh kita yang
    sedang kepanasan
    diteriknya matahari
    ataupun dengan
    terpenuhinya waduk-
    waduk sebagai sumber
    pembangkit listrik. Rejeki
    dari hujan sebagian yang
    dapat dirasakan langsung
    oleh kita. Lalu apakah
    hanya sebesar itu rejeki
    yang diperoleh dari
    hujan ??? dimana hanya
    bisa dirasakan oleh
    sebagian makhlukNya ???
    Kalau kita coba menggali
    beberapa hadist dari
    rasullullah
    Shallallahu'alaihi wasallam,
    sebagaimana berikut ini:
    Ibnu Qudamah dalam Al
    Mughni, 4/342
    mengatakan: "Dianjurkan
    untuk berdo'a ketika
    turunnya hujan,
    sebagaimana diriwayatkan
    bahwa Nabi
    shallallahu'alaihi wa sallam
    bersabda:,'Carilah do'a
    yang mustajab pada tiga
    keadaan:
    [1] Bertemunya dua
    pasukan,
    [2] Menjelang shalat
    dilaksanakan, dan
    [3] Saat hujan turun'."
    (Dikeluarkan oleh Imam
    Syafi'i dalam Al Umm dan
    Al Baihaqi dalam Al
    Ma'rifah dari Makhul
    secara mursal.
    Dishohihkan oleh Syaikh
    Al Albani, lihat hadits no.
    1026 pada Shohihul Jami')
    Lalu dalam sebuah
    riwayat lainnya
    Dari Sahl bin a'ad
    Radhiyallahu 'anhu
    bahawasanya Rasulullah
    Shallallahu'alaihi wasallam
    bersabda:
    "Dua doa yang tidak
    pernah ditolak ; doa ketika
    waktu adzan dan doa
    ketika waktu hujan".
    Mustadrak Hakim dan
    dishahihkan oleh Adz-
    Dzahabi 2/113-114.
    Dishahihkan olehAl-Albani
    dalam Shahihul Jami' No.
    3078). Dari kedua Hadist
    diatas setidaknya bisa
    menjawab letak hujan
    sebagai rejeki, memang
    tidak dalam bentuk materi
    secara langsung
    melainkan jauh lebih besar
    daripada itu dimana kita
    diberikan kesempatan
    untuk berdoa yang mana
    doa tersebut akan
    dikabulkan olehNya. Dan
    sebagaimana kita juga
    tahu kebutuhan masing-
    masing kita pastinya
    berbeda. Dalam doa kita
    bisa meminta sesuai
    dengan kebutuhan kita
    (tentunya harus sesuai
    dengan adab berdoa).
    Terkadang kita berusaha
    mencari waktu yang baik
    untuk berdoa, seperti
    sepertiga akhir malam,
    doa saat berbuka puasa,
    doa antara adzan dan
    iqomah, doa pada hari
    arafah dan waktu-waktu
    lainnya sebagaimana yang
    dijanjikan Allah. Waktu-
    waktu tersebut harus
    ditunggu dan dipersiapkan
    sebelumnya misalnya
    tidur tidak terlalu malam
    dan menyalakan weker
    untuk bangun di sepertiga
    malam, atau menunggu
    selama setahun untuk
    berdoa di hari arafah dan
    sebagainya.
    Khusus waktu mustajab
    saat hujan turun
    merupakan waktu yang
    dapat datang tiba-tiba dan
    bisa saja tidak pada waktu
    yang disebutkan
    sebelumnya dan tanpa
    perlu persiapan apapun.
    Tiba-tiba saja hujan dapat
    turun dan menjadi waktu
    yang mustajab untuk
    berdoa.Disinilah letak
    besarnya karunia Allah
    untuk kita sekaligus
    merupakan jawaban dari
    hamba-hambanya yang
    kerap beristighfar.
    DiberikanNya waktu untuk
    kita berdoa yang
    dijanjikanNya akan
    dikabulkan.Lalu dengan
    adanya Hadist tersebut
    diatas apakah kita akan
    tetap membenci hujan
    dan melupakan
    Anugrah dan
    karuniaNya ?????

0 komentar:

Posting Komentar