secara umum turun, tapi
Gunung Merapi kembali
meluncurkan awan panas
cukup besar padaJumat
(12/11/2010) pukul 17.38
WIB.Belum diketahui
jarak luncurnya karena
sulit diamati secara visual.
Gunung dari kaki hingga
puncaknya berselimut
awan tebal. Namun sejak
dua hari terakhir, gunung
ini terus menerus
menyemburkan debu
vulkanik dengan
intensitas besar. Tren
arah jatuhnya ke sektor
barat dan barat daya
gunung.
Kepala Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Dr
Surono menjelaskan
intensitas letusan Merapi
tinggi tapi aktivitasnya
menurun."Pukul 17.38 WIB hingga
18.40 ada luncuran awan
panas, ke arah barat daya
dan selatan," kata Surono
di kantor Balai
Penyelidikan dan
Pengembangan
Teknologi Kegunungapian
(BPPTK) Yogyakarta,
Jumat malam.
"Dibanding luncuran 26
Oktober, tadi lebih besar,
tapi masih di bawah
letusan 5 November,"
imbuh Surono. Pria
berambut keriting
beruban dan perokok
berat ini
mengungkapkan, dari
pantauan ada dua lubang
kawah di puncak, tapi
yang satu tertutup
longsoran.
"Masih ada tiga titik lain,
tapi juga tertutup kubah,"
imbuhnya. Data
sementara dari BPPTK
Yogyakarta, sejak pukul
00.00 hingga pukul
18.00, terjadi 12 guguran
lava, dua kali awan
panas, dan dua kali
gempa tektonik. Lebih
rendah ketimbang sehari
sebelumnya yang tercatat
ada 17 kali guguran lava.
Situasi di lereng selatan
maupun barat gunung
Merapi masih kondusif
karena hampir semua
penduduk di wilayah itu
telah dikeluarkan dari
radius bahaya 20
kilometer. Begitu juga
penduduk di lereng barat,
seperti Srumbung dan
Dukun di Magelang.
0 komentar: